Selasa, 20 Juli 2010

SUKSES

SUKSES adalah KITA!
Karena kesuksesan terbesar ADA pada DIRI KITA SENDIRI.

Bagaimana Kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itulah sukses pertama Kita!

Bagaimana Kita bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Kita kedua...

Ketika Kita ke sekolah bahkan bisa menikmati studi sarjana, di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Kita ketiga....

Ketika Kita mempunyai pekerjaan, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah sukses Kita keempat....

Ketika Kita masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya, itulah kesuksesan Kita yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari, namun Kita tidak pernah menyadarinya. ..

Saya sangat tersentuh ketika menonton film "Click!" yg dibintangi Adam Sandler, "Family comes first" (dahulukan keluarga) , begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia meninggal.

Saking sibuknya Si Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri, keluarga nya pun berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, anaknya jadi ngga kenal siapa ayahnya...

Sukses selalu dibiasakan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus2an jadi best seller dengan membuat sukses menjadi hal yg rumit dan sukar didapatkan.

Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump & resort mewah di Karibia...

Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Kita,

Pada saat Kita gembira, Kita gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Kita sedih, Kita sedih sepenuhnya, setelah itu Kita sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.

Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak menipu, saleh & selalu rendah hati.

Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan dan kekurangan Kita apa adanya dengan penuh syukur.

Pernahkah Kita menyadari?

Kita sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang. Uang hanyalah alat tukar, Kita sebenarnya membeli rumah dari waktu Kita.

Ya, Kita mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Kita dapatkan dari membarter waktu Kita, Kita menjual waktu Kita dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll.

Aset terbesar Kita bukanlah rumah/mobil Kita, tapi diri Kita sendiri, Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh.

Semakin berharga diri Kita, semakin mahal orang mau membeli waktu Kita.

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung Desem Waringin bisa mencapai 100 juta!!!

Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa.

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan, bisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk sama, bila kita jual harganya justru malah turun.

Beginilah hidup di Dunia yang sejenak ini, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika kita kejar dng segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai, yang kita lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja.

Kita juga sudah sadar semuanya tentang hidup ini namun masih lebih suka mengejar fatamorgana tsb ketimbang menghabiskan waktu Kita yg sangat berharga bersama dengan orangtua yg begitu mencintai Kita, memeluk hangat suami / istri / kekasih Kita, mengatakan "I love you" kepada org2 yang Kita cintai: orang tua, istri, suami, anak, sahabat2 Kita.